KRITIK DAN ESAI CERPEN "TAHI LALAT" KARYA M. SHOIM ANWAR

KRITIK DAN ESAI CERPEN "TAHI LALAT" KARYA M. SHOIM ANWAR

Oleh Maria Desi L Ganis April 10, 2021

Kritik dan Esai Cerpen“Tahi Lalat” Karya M. Shoim Anwar

Cerpen “Tahi Lalat” merupakan salah satu karya dari M. Shoim Anwar, seorang sastrawan sekaligus dosen. M. Shoim Anwar lahir di Desa Sambong Dukuh, Jombang, Jawa Timur. M. Shoim Anwar telah banyak menulis cerpen, novel, esei, dan puisi di berbagai media. Menurut KBBI cerita pendek adalah cerita yang isinya kurang dari 10.000 kata dan ceritanya berkonsentrasi pada satu tokoh dalam cerita.

          Penggunaan kata dan kalimat dalam cerpen “Tahi Lalat” mudah untuk dipahami, penulis banyak menjelaskan gambaran situasi dan kondisi dalam cerpen secara rinci oleh sebab itu cerpen “Tahi Lalat” memiliki jalan cerita yang sangat menarik.

          Dalam cerpen tersebut, tahi lalat disimbolkan sebagai suatu tanda lahir, atau sesuatu yang dianggap membuat seorang perempuan terlihat lebih manis. Terletak di seluruh tubuh terkadang membuat tahi lalat menjadi hal yang tidak boleh dikatakan jika terletak pada bagian tubuh tertentu dari seorang perempuan. Dalam cerpen “Tahi Lalat”, sosok istri Pak Lurah yang sering dibicarakan warga tidak pernah muncul secara langsung hanya sebatas warga saja yang menceritakan, begitu pula sosok Pak Lurah yang digambarkan tidak perduli sebagai seorang pemimpin juga tidak pernah muncul secara langsung dalam dialog.

          Dalam cerpen “Tahi Lalat” ditemukan juga beberapa gaya bahasa seperti personifikasi yang tertuang dalam kalimat “Debu-debu membalutnya”, “Kabar yang tersebar di tempat kami. Keberadaannya seperti wabah”. Kemudian ada juga gaya bahasa perumpamaan yang tertuang dalam kalimat “Katanya sebesar biji randu”.


          Makna dari cerpen Tahi Lalat, yaitu masyarakat yang suka membicarakan dan menghina pimpinan mereka karena mereka menganggap pimpinan mereka tidak bertanggung jawab dan tidak perduli, bahkan istri dari pimpinan tersebut yang tidak tahu menahu ikut menjadi korban gunjingan masyarakat dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya.

Komentar

Postingan Populer